Rabu, 21 Januari 2015

 

ZAMAN PRASEJARAH
Zaman prasejarah merupakan zaman dimana manusia belum mengenal tulisan, adapun zaman prasejarah dibagi menjadi dua
1.       Zaman Batu
Zaman Batu merupakan zaman dimana kebanyakan alat-alat terbuat dari batu disamping kayu dan tulang. Zaman batu dibagi menjadi 4 zaman:
a.       Paleolitikum
Zaman batu tua, manusia pada zaman ini hidup secara Nomaden, mereka berpindah pindah. Corak kehidupan manusia pada zaman ini adalah berburu dan meramu. Oleh karena itu mereka berpindah-pindah tergantung dengan alam sekitar tempat tinggal. Dengan alasan seperti itu banyak manusia pada zaman ini yang hidup dekat sungai.
Spesies manusia yang telah ada pada zaman ini ialah Meganthropus Paleojavanicus Pithecanthropus Erectus
Alat-alat pada zaman ini adalah sebagai berikut;
·         Kapak Genggam (Chopper)
Banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini serupa dengan kapak tapi tidak mempunyai tangkai. Cara menggunakannya adalah dengan digeggam. Cara pembuatan alat ini adalah dengan mengasah satu sisi batu agar lebih runcing atau tajam. Sisi lain dibiarkan seperti itu sebagaitempat menggenggam  

·         Kapak Perimbas
Kapak ini berfungsi untuk merimbas kayu. Alat ini juga banyak ditemukan di Pacitan.

·         Alat- ALat dari Tanduk Rusa atau Tulang
Alat- alat ini biasanya merupakan alat tusuk atau ujung tombak bergerigi. Alat-alat ini biasanya digunakan untuk mengambil ubi dari dalam tanah atau menangkap ikan

·         Flakes
Alat kecil yang terbuat dari batu api kaseldon yang digunakan untuk menangkap ikan,berburu, dan mengumpukan ubi dan buah-buahan


b.      Mesolitikum
Mesolitikum atau yang disebut juga zaman batu tengah. Zaman ini merupakan zaman peralihan antara Zaman Paleolitikum dengan Neolitikum. Pada zaman ini mereka hidup semi menetap atau disebut juga Sedenter.  Corak kehidupan juga perlahian antara berburu dan meramu dengan bercocok tanam.
Spesies manusia pada zaman ini adalah Phitecantropus erectus. Adapun alat alat yang ditemukan pada zaman ini adalah;
·         Pebble
Tahun 1925, Dr. P.V. Van Stein Callenfels melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan hasilnya menemukan kapak genggam. Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan dengan pebble/kapak genggam Sumatra (Sumatralith) sesuai dengan lokasi penemuannya yaitu dipulau Sumatra. Bahan-bahan untuk membuat kapak tersebut berasal batu kali yang dipecah-pecah.
·         Hachecourt (kapak pendek)
Selain pebble yang diketemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan sejenis kapak                 tetapi bentuknya pendek (setengah lingkaran) yang disebut dengan hachecourt/kapak pendek.
·         Pipisan
Selain kapak-kapak yang ditemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan pipisan (batu-batu penggiling beserta landasannya). Batu pipisan selain dipergunakan untuk menggiling makanan juga dipergunakan untuk menghaluskan cat merah. Bahan cat merah berasal dari tanah merah. Cat merah diperkirakan digunakan untuk keperluan religius dan untuk ilmu sihir.


c.       Megalitikum
Zaman Megalitikum merupakan zaman peralihan antara zaman batu dan zaman logam. Bahkan puncak Zaman Megalitikum merupakan zaman logam
Megalitikum berarti batu besar pada zaman itu alat-alat pada zaman ini bercirikan dengan ukurannya yang besar. Pada zaman ini corak kehidupannya adalah bercocok tanam.
Adapun spesies manusia pada zaman ini merupakan Homo sapiens
Alat – alat pada zaman ini adalah;
·         Punden Berundak
Punden berundak adalah bangunan pemujaan para leluhur berupa bangunan bertingkat dengan bahan dari batu, di atasnya biasa didirikan menhir. 
·         Menhir
Menhir ialah tiang atau tugu yang terbuat dari batu yang didiikan sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang, sehingga menjadi benda pujaan dan ditempatkan pada suatu tempat.
·         Kubur Peti
Kubur peti batu adalah peti jenazah yang terpendam di dalam tanah yang berbentuk persegi panjang, sisi, alas, dan tutupnya terbuat dari papan batu. Benda ini banyak ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat.
·         Waruga
Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat dengan tutup berbentuk atap rumah. Bentuk dan fungsi waruga seperti sarkofagus, tetapi dengan penempatan posisi mayat jongkok terlipat. Waruga hanya dapat ditemukan di Minahasa.
·         Sarkofagus
Sarkofagus atau keranda adalah peti jenazah yang bentuknya seperti lesung, tetapi mempunyai tutup. Pembuatannya seperti lesung batu, tetapi bentuknya seperti keranda.
·         Dolmen
Dolmen adalah meja batu besar dengan permukaan rata sebagai tempat meletakkan sesaji, sebagai tempat meletakkan roh, dan menjadi tempat duduk ketua suku agar mendapat berkat magis dari leluhurnya.
·         Arca /Patung
Arca atau patung adalah bangunan yang terbuat dari batu berbentuk binatang atau manusia yang melambangkan nenek moyang dan menjadi pujaan.


d.      Neolitikum

Neolitikum disebut juga dengan zaman batu muda. Manusia pada zaman ini hidup dengan cara bercocok tanam oleh karena itu mereka suda hidp secara menetap. Alat-alat pada zaman ini memiliki ciri terbuat dari batuan yang sudah diolah atau sudah dihias.
Adapun manusia yang hidup pada zaman ini merupakan spesies Homo sapiens. Alat – alat pada zaman ini berupa;
1. Pahat Segi Panjang
Daerah asal kebudayaan pahat segi panjang ini meliputi Tiongkok Tengah dan Selatan, daerah Hindia Belakang sampai ke daerah sungai gangga di India, selanjutnya sebagian besar dari Indonesia, kepulauan Philipina, Formosa, kepulauan Kuril dan Jepang.

2. Kapak Persegi

Nama kapak persegi diberikan oleh Van Heine Heldern atas dasar penampang lintangnya yang berbentuk persegi panjang atau trapesium. Penampang kapak persegi tersedia dalam berbagai ukuran, ada yang besar dan kecil. Yang ukuran besar lazim disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul/pacul. Sedangkan yang ukuran kecil disebut dengan Tarah/Tatah dan fungsinya sebagai alat pahat/alat untuk mengerjakan kayu sebagaimana lazimnya pahat.

Bahan untuk membuat kapak tersebut selain dari batu biasa, juga dibuat dari batu api/chalcedon. Kemungkinan besar kapak yang terbuat dari calsedon hanya dipergunakan sebagai alat upacara keagamaan, azimat atau tanda kebesaran. Kapak jenis ini ditemukan di daerahi Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.


3. Kapak Lonjong
Merupakan kapak yang terbuat dari batu kali yang berwarna kehitam-hitaman. Kapak ini menurut ukurannya dibagi menjadi dua yaitu;
a. Walzenbeil ( berukuran besar)
b. Kleinbeil (berukuran lebih kecil)

4. Kapak Bahu
Kapak yang berbentuk seperti kapak persegi tetapi bagian tangkainya  diikatkan kepada kapaknya seperti mempunyai leher.


5. Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah)
Jenis perhiasan ini banyak di temukan di wilayah jawa terutama gelang-gelang dari batu indah dalam jumlah besar walaupun banyak juga yang belum selesai pembuatannya. Bahan utama untuk membuat benda ini di bor dengan gurdi kayu dan sebagai alat abrasi (pengikis) menggunakan pasir. Selain gelang ditemukan juga alat-alat perhisasan lainnya seperti kalung yang dibuat dari batu indah pula. Untuk kalung ini dipergunakan juga batu-batu yang dicat atau batu-batu akik.

6. Pakaian dari kulit kayu
Pakaian pada zaman ini terbuat dari kulit kayu yang dihaluskan. Pembuatan pakaian pada zaman ini membuktikan adanya kemajuan dalam berpikir pada manusia yang hidu pada zaman ini. Mereka membuat pakaian untuk melindungi tubuh mereka.

7. Tembikar (Periuk belanga)

Bekas-bekas yang pertama ditemukan tentang adanya barang-barang tembikar atau periuk belanga terdapat di lapisan teratas dari bukit-bukit kerang di Sumatra, tetapi yang ditemukan hanya berupa pecahan-pecahan yang sangat kecil. Walaupun bentuknya hanya berupa pecahan-pecahan kecil tetapi sudah dihiasi gambar-gambar. Di Melolo, Sumba banyak ditemukan periuk belanga yang ternyata berisi tulang belulang manusia.

2.       Zaman Logam
Zaman logam dating bukan karena zaman batu menghilang akan tetapi zaman logam dimulai disaat manusia merubah pikirannya menjadi lebih maju.
a.       Tembaga
Pada zaman ini manusia bau mngenal logam. Namun peralatan perunggu tidak ditemukan di Indonesia. Peralatan perunggu banyak berkembang di Malaysa, Thailand, Kamboja dan Vietnam.
b.      Perunggu
Zaman logam yang ditemukan buktinya di Indonesia adalah Zaman Perunggu pada zaman ini peralatan-peralatan terbuat dari perunggu. Bahkan ditemukan bahwa peralatan-peralatan tersebut bukan berasal asli dari Indonesia tetapi merupakan kerajinan atau peralatan dari kerajaan DongSon
·         Nekara
Genderang yang digunakan untuk upacara keagamaan atau upacara adat

·         Mata Panah
Digunakan untuk berburu, mencari makanan, dll
·         Moko
Genderang yang berbentuk lebih ramping disampingnya
·         Perhiasan
Terbuat dari logam – logam yang dihias dan dgunakan oleh wanita wanita pada zaman tersebut
c.       Besi

Pada zaman ini manusia sudah pandai melebur biji besi. Benda benda pada zama ini juga tidak banyak ditemukan di Indonesia. Umumnya benda kubur, mata kapak, pisau, sabit, ujung tombak, dan gelang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar