Selasa, 18 Agustus 2015

TUGAS SEJARAH RABU, 19 AGUSTUS 2015



Jalan di Luar Negeri Menggunakan Nama Pahlawan Indonesia
Seorang pahlawan memiliki peran yang begitu penting bagi apa yang ia bela. Apalagi pahlawan Negara Indonesia sangat amat penting bagi kita untuk terus mengingat perjuangan mereka. Ternyata tak hanya dalam negeri tetapi di luar pun jasa mereka juga terkenal dan terkenang disana, ini lah beberapa nama jalan yang menggunakan nama tokoh dan pahlawan Indonesia.

Jalan di Luar Negeri yang Menggunakan Nama Tokoh dan Pahlawan Indonesia
RUE SOEKARNO – RABAT, MAROKO

Rue Soekarno merupakan salah satu nama jalan di ibu kota Maroko Rabat. Yang sudah resmi semenjak tanggal 2 Mei 1960, diresmikan oleh Soekarno sendiri . Jalan ini merupakan salah satu penghargaan yang diberikan oleh Raja Muhammad V atas jasanya pada Maroko
jalan Rue Soukarnonama jalan pahlawan luar negeri
 Jalan di kota Harleem, Belanda terdapat pemandangan yang tak biasa dan unik. Di sana terdapat sebuah papan nama jalan yang bertuliskan Mohammed Hatta Straat. Nama ini sudah tidak asing di mata warga Indonesia sebab ia adalah wakil presiden pertama Indonesia. Bung Hatta tercatat pernah menimba ilmu di negeri kincir angin. Sebagai tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang pernah belajar di Belanda, maka pemerintah Belanda melalui walikota RH Claudius mengabadikan namanya sebagai nama jalan di Harleem Belanda.

SJAHRIRSTRAAT – LEIDEN, BELANDA
(SUTAN SJAHRIR)
Sutan Sjahrir merupakan Mantan Perdana Menteri Indonesia yag tak kalah terkenal di kalangan aktivis politik di Leiden. Beliau pernah belajar Universitas Hukum Universitas Amsterdam, lalu ia pindah ke Leiden School of Indology

R A KARTINISTRAAT – AMSTERDAM, BELANDA
(R A KARTINI)
Raden Ajeng Kartini dikenang atas jasanya terhadap hak hak wanita yang tadinya sangat terbatas. Ia menutut hak utuk bersekolah, untuk bekerja dan untuk memajukan wanita yang sebelumnya bisa dibilang sangat terbatas

AHMED SOKARNO ST – MESIR
(Ir. Soekarno)

Pemberian tambahan Ahmed pada nama Soekarno merupakan tanda pengeal yang diberikan oleh Gammal Abdul Nasser sebagai pemimpin Mesir waktu itu. Penamaan jalan ini merupakan suatu pertanda harmonisnya hubungan Indonesia dan Mesir. Waktu itu Soekaro berjasa sebagai pencetus Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955..

MUNIRSTRAAT – DEN HAAG, BELANDA
(Munir)

Munir merupakan pahlawan yang juga memperjuangkan HAM. Beliau meninggal dalam perjalanannya di pesawat menuju belanda. Di dalam tubuhnya juga ditemukan zat beracun yang disebut dengan Zat Arsenik. Atas jasanya memperjuangkan HAM Indonesia namanya akhirnya dibadikan jalan di Belanda..

IRAWAN SOEJONOSTRAAT – AMSTERDAM, BELANDA
(Irawan Seojono)

Bukan nama yang mudah diketahui bahkan oleh rakyat Indonesia sendiri, beliau adalah anak dari Raden Ario Adipati Seojono. Adipati Seojono merupakan seorang menteri pertama Indonesia. Irawan adalah pemuda yang gagah berani. Ia terbunuh oleh pasukan SS Nazi Jerman yang menguasai Belanda.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN JALUR DIPLOMASI

Diplomasi merupakan alah satu perjuangan dengan cara damai atau lebih kooperatif dibandingkan dengan cara senjata.

Perjanjian Linggrajati

Belangsung di Linggrajati,Cirebon pada 10 November 1946. Dalam perundingan, Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir dan Belanda diwakili Van Mook. Isi perjanjian Linggrajati adalah:

·         RI dan Belanda bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat  dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Indonesia merupakan salah satu negara bagiannya.
·         Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang diketuai oleh ratu Belanda.
·         Belanda hanya mengakui kekuasaan RI atas Jawa,Madura, dan Sumatera.

Hasil perundingan ini disebut sebagai Perjanjian Linggrajati yang ditandatangani di Istana Rijswijk (merdeka) pada tanggal 25 Maret 1947.

Adapun keuntugannya adalah diakuinya kekuasaan RI, kerugian yang diderita Indonesia lebih banyak. Wilayah Indonesia dipersempit, dan Indonesia harus berada di bawah Uni Indonesia-Belanda yang dipimpin Belanda serta membentuk RIS.


                                                        Perjanjian Renville

Perjanjian Renville berlangsung di kapal angkatan laut Amerika Serikat USS Renville. Untuk mengawasi pelaksanaan gencatan senjata dan sengketa Indonesia dengan Belanda, PBB membentuk Komite Tiga Negara (KTN) yang anggotanya dipilih Indonesia dan Belanda. Isi perjanjian Renville adalah:

·         Belanda hanya mengakui wilayah RI atas Jawa Tengah, Yogjakarta, Jawa Timur, sebagian kecil Jawa Barat dan Sumatera.
·         Tentara Republik Indonesia (TRI) ditarik mundur dari daerah kedudukan Belanda.

Meskipun diperuntukkan untuk mendamaikan Indonesia dengan Belanda, perjanjian ini sangat merugikan Indonesia. Wilayah Indonesia yang sudah sempit semakin dipersempit, perjanjian ini juga menimbulkan pemberontakan. Parahnya, Belanda mengumumkan bahwa tidak terikat lagi dengan perjanjian ini dan melancarkan Agresi Militer II.
         
                                                     Perundingan Roem-Royen

Perjuangan rakyat dan tekanan internasional memaksa Belanda menerima perintah PBB agar menghentikan agresinya dan kembali ke meja perundingan. Untuk mengawasi jalannya perundingan, PBB membentuk UNCI (United Nations Comission for Indonesia). Perundingan ini ditandatangani pada 7 Mei 1949. Delegasi Indonesia dipimpin Mr. Moh. Roem dan Belanda dipimpin dr. Van Royen. Isi perjanjian Roem-Royen adalah:

·         Indonesia dan Belanda bekerja sama mengembalikan perdamaian
·         Pemerintahan RI dikembalikan ke Yogyakarta, penghentian perang dan pembebasan tahanan politik.
·         Akan diselenggarakan KMB setelah pemerintahan RI kembali ke Jogjakarta
·         Belanda menyetujui RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.

Dibandingkan perundingan-perundingan sebelumnya, perjanjian ini menghasilkan keputusan yang tidak terlalu merugikan Indonesia. Perjanjian ini juga meredakan agresi militer yang dilakukan Belanda. Meskipun begitu, wilayah Indonesia tidak benar-benar diakui seperti kemauan kita, yakni seluruh bekas jajahan Belanda.

                                                   Konferensi Inter-Indonesia

Konferensi Inter Indonesia merupakan konferensi yang berlangsung antara negara Republik Indonesia dengan negara-negara boneka atau negara bagian bentukkan Belanda yang tergabung dalam BFO (Bijenkomst Voor Federal Overslag) Konferensi Inter Indonesia berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 19-22 Juli 1949 yang dipimpin oleh Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta. Hasil kesepakatan dari Konferensi Inter-Indonesia adalah:

·         Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan demokrasi dan federalisme (serikat).
·         RIS akan dikepalai oleh seorang Presiden dibantu oleh menteri-menteri yang bertanggung jawab kepada Presiden.
·         RIS akan menerima penyerahan kedaulatan, baik dari Republik Indonesia maupun dari kerajaan Belanda.
·         Angkatan perang RIS adalah angkatan perang nasional, dan Presiden RIS adalah Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS.
·         Pembentukkan angkatan Perang RIS adalah semata-mata soal bangsa Indonesia sendiri. Angkatan Perang RIS akan dibentuk oleh Pemerintah RIS dengan inti dari TNI dan KNIL serta kesatuan-kesatuan Belanda lainnya.

Perjanjian ini membahas tentang negara-negara boneka yang sejujurnya memecah-belah Indonesia. Meskipun banyak menyepakati tentang kekuatan militer, bersatunya wilayah Indonesia belum terwujud.

                                                  Konferensi Meja Bundar (KMB)

KMB merupakan tindak lanjut dari Perundingan Roem-Royen . KMB bertempat di Deen Hag,Belanda pada tanggal 23 Agustus-2 November 1949. Delegasi Indonesia dipimpin Moh.Hatta, delegasi BFO (Bijeenkomst Voor Federal Overleg) atau Badan Musyawarah negara-negara Federal dipimpin Sultan Hamid II, delegasi Belanda dipimpin Mr. Van Maarseveen,sedangkan UNCI dipimpin oleh Chritchley. Hasil dari KMB adalah:

·         Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatan.
·         Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda menyerahkan kedaulatan pada RIS pada akhir Desember 1949.
·         RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia-Belanda.

Keuntungan dari perjanjian ini, tentu, diakuinya wilayah Indonesia. Hal ini juga merupakan kerugian utama yang dialami Indonesia, yakni sempitnya wilayah yang diakui. Masalah Irian Barat ditunda hingga satu tahun.


MENGAPA 10 NOVEMBER DIJADIKAN HARI PAHLAWAN? MENGAPA? HARI PAHLAWAN????????

Petempuran pada tanggal 10 November 1945,pertempuran ini merupaka pertempuran pertama tentara Indonesa melawan Tentara Asing. Pertempuran ini juga terbesar dan terberat   dalam sejarah revolusi nasional.
Peristiwa ini dimulai oleh kejadian perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato. Peristiwa ini. Setelah peristiwa itu, meletuslah pertempuran anatara Indonesia dan Inggris yang saat itu menduduki Surabaya. Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur, terbunuh. Penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh, mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas.
Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat. Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar. Ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut. Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.


http://bloggerhando.blogspot.com/2013/05/perjuangan-diplomasi-kemerdekaan.html
http://imandos.blogspot.com/2012/03/koferensi-inter-indonesia.html






Tidak ada komentar:

Posting Komentar